Cerita Ku
Minggu, 22 Januari 2012
cerita kuCerita ku Nama ku: Rendy Putra……………….. Nama Pangilan Masa kecil Ku: DeDek Bulek Awal nya aku terasa diri ku GAY saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMP. Salah 1 Di Jakarta Pusat. Aku sejak dari kelas 5 SD aku sudah menjadi Model dan Bintang Iklan di bebagai Produk dalam negeri Bahkan ada juga Produk luar negeri. Dan aku juga pernah menjadi Artis cilik di era itu tepat nya tahun 1998 sampai 2001 hingga aku duduk kelas 2 SMP, Dan aku pernah berduet degan Artis-Artis cilik terkenal di era itu, baik cowok atau pun Cewek. di kelas 2 SMP lah aku baru merasa bahwa diri ku sudah tidak Normal lagi ( GAY ) pasal nya di setiap aku melihat teman-teman cowok ku yang ganteng aku merasa suka dan ingin medekati nya. Pertama kali aku merasa suka sama seorang cowok teman akrab ku di sekolah, dia sangat ganteng, teman-teman bilang kami berdua bagai kan Romi dan Julyen. Dan di sekolah itu yang terkenal Ganteng aku mereka memanggil ku Dedek Bulek Aceh, karena Kulit ku Putih kuning juga Bersih dan Halus, Rambut ku Perang, Mata ku Biru, dan Hidung ku Mancung, di tambah Bibir ku merah muda, di sertai Gigi ku Putih dan Rapi. Ayah ku Orang NAD (Aceh), sedangkan Ibu ku Orang Sugai Besi. Kula Lumpur (Malaysia). Sedangkan teman ku itu dia juga takalah Ganteng nya, Dia Keturunan Jepang dan Indonesia, Papi nya Orang Jepang, Mami nya Indonesia. Mereka selalu bilang aku anak orang kaya raya, padahal bukan, aku ada lah anak orang yang serba kekuranggan dalam hidup ini, kalau teman ku itu dia memang anak salah satu orang Pengusaha Kaya Raya di Jakarta Pusat saat itu bahkan sekarang, Dia tiap hari nya di antar sama Sopir Pribadi nya degan Mobil Messydees nya Hitam Mewah itu. Sedang kan aku juma berjalan kaki, berhubunggan tempat tinggal ku degan sekolah tidak begitu jauh kira-kira 1 KM dari Tempat tinggal ku. Setiap hari dan waktu di sekolah aku selalu bersama teman ku, sebut saja nama dia “Jimy”. Kalau aku tidak kesekolah dia pasti tidak nyaman di sekolah, bahkan kalau ada acara di luar sekolah, kalau aku tidak datang dia juga tidak mau ikut, eeeemmm… entah kenapa kami terlalu dekat. Pada suatu hari tepatnya menjelang Ujian semester Pertama, Guru di sekolah member PR kepada kami, lalu bell panjang pun berbunyi tanda sudah waktu nya pulang, kami bergegas keluar dan pulang, bagi yang sudah di jemput sama orang tua nya mereka segera pulang, sedangkan dia, Sopir nya Stabay di sekolah selalu sampai menunggu dia pulang. aku pun segera menuju pulang, pas lagi di tenggah halam sekolah dia memanggil ku dari belakang ku, “Dedek…Dedek..Tunggu…” dia berlari menuju mendekati ku, yang lagi nunggu dia, “Napa Jim…” Tanya ku pada dia, “Kita kan tadi ada PR ni…” kata nya pada ku, “Iya.. emang kenapa….?” Tanya ku pada nya, “Kita kan selama ni engak pernah bikin PR bareng kan…?” kata nya, “Iya.. teruss.. kenapa.. kan gak mukin aku kerumah mu yang jauh sana.. Lagian aku pakek apa kalau ke rumah mu Jim….” Jawab ku sambil jalan menuju pintu pagar rumah sekolah, “Dek.. kamu mau engak kali ini kita bikin PR bareng… di rumah ku kek.. atau di rumah mu Dek..” jawab nya, “Aaaahhh.. dirumah ku…..? jawab ku sambil terkejut, “Iya… emang kenapa…? Tanya dia pada ku lagi, “Jim. Kan sudah aku bilang sama kamu,,, aku bukan orang kaya,, kayak kamu Jimy.. Rumah ku kecil sesak, engak nyaman lah buat kamu nanti kalau belajar di rumah ku, rumah ku beda baged sama rumah kamu Jim..? jelas ku pada nya, “Itu kan engak jadi masalah kok… aku juga belum punya rumah kok, itu kan rumah orang tua ku, kalau aku sama juga kayak kamu kok Dek…, kita kan masih sekolah bagai mana mukin kita memiliki rumah, yaa… sekarang apa yang kamu lihat itu semua milik orang tua ku,,,, Dek..!” jawab nya dengan meredah kan diri nya, “Kalau engak di rumah aku aja, kamu mau engak Dek..?” Tanya pada ku, “Emang Ppi/Mmi mu boleh orang kayak aku kerumah mu…?” jawab ku, “Kenapa engak, mereka selalu nanyakin kamu kok,,, karena aku selalu cerita tentang kamu ke mereka Dek..? dia jawab sambil mecibet perut ku, “eeeemm…. Iya terserah kamu aja lah Jim,,,?” jawab ku, “Kamu mau kan ke rumah ku Dek,,,?” sahut dia degan gembira sambil meluk ku dari belakang, sehingga orang-orang di sekitar kami melihat kami semua, bahkan ada teman yang bilang, “eeeeemmmmmmmmmmmm….. seneng begged tu kayak nya… napa ni….”” Kami pun juek ja, pas kami sampai di depat Pintu Pagar sekolah, Mobil Mewah nya sudah menunggu, dan sopir nya lasung turun Membuka pintu Mobil nya, untuk dia masuk, “ Dedek.. Ayo masuk…!” dia menawar kan aku masuk mobil nya, memang aku sering kali pulang sekolah bersama dia, degan mobil mewah nya itu, terkadang kalau pagi pun juga begitu. aku pun masuk ke Mobil sedang kan dia membuka pintu sebelahnya lagi untuk dia naik, Sopir pun mulai menamcap Gas nya, “Dek…. Besok kan libur, kamu nginep di rumah ku ya..?” Tanya dia pada ku, “engak aahhh.. Jimy.. mukin besok aku ada acara ni…?” jwab ku menolak tawaran nya, “Acara Apaann siieehh… kan selama kita kenalan kamu engak pernah ginap di rumah ku, begitu juga sebalik nya, kamu belum pernah aku kenal kan sama Ppi/Mmi ku, sedang aku sudah kamu kenal kan sama keluarga mu…!” kata nya sambil memgang tanggan ku. “Tapih Jim lain kali aja ya..! jawab ku, “Dek,,,, besok Ppi/Mmi ku ada di rumah Dek, Mukin lain kali mereka engak ada..” jawab nya, “Kan bisa juga hari minggu depan…? Tanya ku. Dia pun merayu ku degan beraneka rayuawan dan alas an Akhir nya aku pun mau kerumah nya, “Pak entar berhenti sebentar ya di rumah..” pinta ku sama Sopir, “Ada apa Dek..?” Tanya Jimy degan cepat, “Engak Jim aku pamit dulu lah sama Ibu ku, sambilan aku mintak izin..” jawab ku. “ooohh.. iya..ya….” kata Jimy sambil angguk-angguk kepala nya, Tak lama kemudian kami pun sudah sampai di depan rumah ku, aku pun segera membuka pintu Mobil lasung berlari masuk rumah, Jimy pun mengikuti ku dari belakang, “Assallammu’allaikum..”” aku member salam sampai di depan di depan pintu rumah ku, karena kebiasaan ku pulang dari mana pun aku selalu mengucap kan salam, miski pun engak ada orang di rumah ku, “Wa’alaikumsallam..” sahutan dari dalam rumah ku, ternyata Ibu dan Menejer ku lagi di ruang tamu, “Eeeehh.. Dedek.. sudah pulang,,,” kata Menejer ku, “Sudah baru ja,,,,, Tante sudah lama sampai,,” tanaya ku pada Menejer ku, ku dekati Ibu dan dia sambil salaman, “sudah beberapa Menit yang lalu kok,,” Jawab Menejer ku, kelihatan nya bener dia baru datang karena Minuman yang di saji kan oleh Ibu ku belum di minum sama sekali, “Selamat siang Tante,,,” Jimy member salam kepada Ibu ku dan Menejer ku, “Siang juaga Nak,, Masuk Nak” Jawab Ibu, sambil menyuruh Jimy masuk, Aku pun minta pamit sama Ibu dan Menejer ku, untuk masuk kamar meganti baju, Jimy Mengikuti ku dari belakang masuk kamar ku juga, Aku sempat mendegar Menejer ku bertanya pada Ibu, “Bu, tu teman Dedek ya..?” “Iya,, Jimy,, anak nya Bapak Shauky,,! Jawab Ibu dan menjelas kan semau seluk beluk Jimy dan aku, dan juga menjelas kan sedikit tentang bapak nya Jimy, kepada Manejer ku. Aku membuka baju seragam ku, sedangkan Jimy duduk di atas tempat tidur ku memperhatikan aku membuka seluruh pakaian seragam sekolah ku, di tubuh ku hanya tinggal CD saja saat itu, sedangkan pakaian ganti ku, telah ku siap kan di tempat tidur, tepat nya dekat degan Jimy duduk, aku pun mendekati dia, untuk mengambil pakain ganti ku, Eeeehhh,, tiba-tiba Jimy menarik tanggan ku hingga aku terjatuh di pangkuwan nya, dia pun tersenyum sambil mencium ku, “Aaahh.. kamu ni,, bercanda terus siiehh dari tadi, katanya tadi suruh cepat-cepat,” seru ku kepada nya, “eeemmm…. Kulit mu putih dan lembut baged ya,,,” kata nya sambil memluk ku dari belakang, tanggan nya terus mengelur-ngelur di perut ku dan dada ku, “Ngeli Jim,,” kata ku pada nya,, malah lama-kelamaan tanggan dia terus kebawah hingga ke CD ku, sedangkan Bibir ku dan Bibir nya sudah beradu ciuman, aku pun merasa ke asikan saat tanggan nya sudah mulia di masuk kan kedalam CD ku, kontol ku sedikit-demi sedikit sudah berubah menjadi keras, sedang kan Kontol dia emang sudah dari tadi keras dan bergerak-gerak di dalam jelana nya yang masih utuh, Tanggan ku pun mulai meraba kontol nya, dan ku buka sedikit demi sedikit Resleting jelana seragam sekolanya, dan ku masuk kan tanggan ku kedalam CD nya juga, hingga aku dapat mencerkam Kontol nya yang jauh lebih besar dari kontol ku, aku keluar kan kepala kontol dari CD nya, hingga kelihatan di lubang Kontol nya basah degan air kental dan bening, lalu dia jongkok di depan ku, sambil menarik turun CD ku hingga Kontol ku kelaur abis dan menjulur kedepan sedikit bangkit keatas kayak pedang, sedang kan kepala kontol ku tepat di depan mulut nya, saat dia melihat kontol ku yang putih bersih agak kemerah-merah, lidah nya lasung mejulur ke lubang Kontol ku, aku merasa ngeli tetapi mengasikan, dan dia juga mencium keseluruh batang kontol ku, dan dia juga menjilat-jilati kedua bola kotol ku, dan juga bulu-bulu halus dan kuning di kontol ku juga dia jilati, aku merasa keasik kan baged, sehingga aku tidak sadar diri merbah kan badan ku ketempat tidur, degan posisi kaki ku terjulur ke bawah degan terbuka lebar karena dia di tengah-tengah paha kanan dan kiri ku, “aaahhh,,,,, Aaaahhhhh,,,, Ahhhhh,,, Jim,,,, Jim,,, Jmy,,,,,” suara yang keluar dari mulut ku, sambil menjambak rabut dia, dia terus menyimuti Kontol ku, kepala nya naik turun degan mulut di kulumi kontol ku, dan sekali-kali dia mengocok nya degan mulut dan tanggan nya, Tanggan nya terus mengelus-ngelur paha lebut ku, hingga aku sungguh tak bedaya dia buat nya, Aku merasa kenikmatan yang belum pernah aku rasa kan dalam kehidupan ku,, meski pun Hal ini bukan lah pertama kali nya aku melakukan, Aku pernah melakukan Hal ini degan Rekan seprofesi ku ( ARTIS CILIK ) Terkadang mereka lebih muda dari ku, terkadang juga lebih tua dari ku 1.2 Tahun, bahkan degan Seorang Artis Cilik Terkenal waktu itu dan sekarang. Imutan Mulut Dia di Kontol ku semakin lama semakin Mengasikan ku rasa, sampai-sampai aku sudah tak tahan lagi untuk mengelaurkan sesuatu dari Kontol ku yang di terus-terusan di Imuti nya. ”Jimy,,, rasa nya aku mau kencing ni,,,”” kata ku pada nya, Mulut dia semakin cepat begerak saat aku kata kan begitu, “AAAaaaaaaahhhhhhhhh….. AAaaaaahhh….. Jim dah engak kuat ni,,, Jim,,,,,””” teriak ku,,, pada nya, Namun aku merasa ada yang Muncarat dari Kontol ku menuhi mulut nya, namun mulut dia tetap tidak melpas kan kontol ku, hingga Kontol ku sudah terasa sangat ngeli kenak lidah nya, baru dia melapas kan mulut nya, “Eeeemmmmm,,,,, Anak baged,,, dek,,,! Kata nya sambil mengusap mulut nya degan tanggan, Aku jadi heran apa maksud dia kok Enak,,, Lalu dia menindih ku, dan kontol ku di duduki nya, sambil mengocok kontol nya sendiri, dan patan nya di gesek-gesekan ke atas kontol ku yang sudah amat ngeli dan agak loyo, “’’’UUuuaaaaaaahhhh….. Uuuuuaaaaaaahh…. “”” suara nya, terus-terusan, lalu dia menyodrong kan kontol nya ke mulut ku, juma masuk kepala kontol nya saja, karena kontol nya 3x lebih besar dari kontol ku, “Uuuuuuaaaaaahhh… Uuuuuaaaahhh.. Uuuaaaaaa.hhhh, desak nafas nya semakin cepat, dan tanggan dia semkin kenjang mengocok kontol nya, degan kelapa kontol nya di mulut ku, sudah beberapa saat “Cccrooooootttttt,,,,, Cccrrrrooottt,,, CCccroooottt,,,,” tembakan ke tegorokan ku lansung, hingga menuhi mulut ku, Degan 3x crrooottt rasa nya agak asin gitu, mulut ku dipenuhi dan berhaburan keluar bibir ku, dia lasung mejilati nya, yang keluar dari mulut ku, sambil dia terus mengesek-gesekan kontol nya degan kontol ku yang sudah engak lagi bedaya itu, Lagi asik-asik nya dia mengesek-gesekan kontol nya degan kontol ku, Suara klekson Mobil nya dari luar, kami pun bergegas memakai baju, dan merapi kan diri, menuju ruang tamu, “Ibu… Ibu,,,! Aku memanggil ibu ku, “iya,, dek,, napa,,?” Tanya Ibu pada ku, Aku mintak pamit dan member alas an untuk buat PR sekolah ke Rumah Jimy, dan aku juga menjelas kan pada Menejer ku, padahal Menejer ku datang ke rumah, untuk memberitau kan tentang Acara 1 Minggu kedepan nanti, namun aku bilang kedia, “Besok aja Tante kita bicara kan, soal itu, karena Dedek mau ke rumah Jimy,, bikin Tugas sekolah dulu, Tante bicara kan saja dulu sama Ibu, kan sama aja Ibu sama Dedek,,” kata ku pada Menejer ku, Aku dan Jimy pun Mintak pamit sama Ibu dan juga Menejerku sambil salam” “Bu, Dedek pulang hari Senin ya,,” kata ku sambil berjalan keluar rumah, Kebetulan kami libur 3 hari karena hari Jum’at sama hari Sabtu Tgl merah (Cuti bersama). Kami pun bergegas masuk Mobil, Sopir pun lasung menancap Gas, di dalam perjalan menuju kerumah Jimy, dia pun engak henti-henti nya mecium ku, dan tanggan nya selalu di atas kontol ku, namun sopir dia engak melihat nya karena di atas tanggan di tutupi Tas, dia engak segan-segan membuka Resliting jelana ku, dan membelai-belai Kontol ku, yang sedikit masih basah tadi, sekali-kali dia merebah kan badan nya, degan maksud mengimuti kontol ku, namun aku diam aja, degan menahan sedikit geli, sopir pun engak memperduli kan apa yang kami laku kan di belakang, karena dia takut sama Jimy, Engak lama kemudian Komplek Perumahan nya pun sudah sampai, dia degan cepat merleskan kembali jelana ku, dan merapi kan baju ku dan baju nya, aku degan terjenggang melihat saat Mobil kami masuk sebuah Gerbang degan pintu pagar nya Otomatis, tampa seorang pun yang membuka nya, Mobil pun lasung masuk kehalam rumah yang besar dan indah itu, Kaya dan Mewah, Mobil kami lasung menuju teras rumah dan berhenti, tepat nya didepan 2 orang Perempuan, kana dan kiri pintu mobil kami, tepat nya pintu di samping ku dan di samping Jimy, Mereka membuka Pintu Mobil nya, dan aku dan Jimy pun keluar dari mobil, Perempuan-perempuan itu, lasung mengambil tas kami untuk di bawa masuk, Aku semakin heran, melihat rumah yang besar dan Mewah itu, degan berala perhotelan persis, “Yuuukk,,,, Dek Masuk,,,,,” kata Jimy, sambil mengandeng tanggan ku, menucu masuk kerumah nya, sedang kan aku juma diam dan merasa malu degan melihat rumah Mewah begitu, lalu para 2 perempuan itu menundukan kepala nya sambil member salam kepada kami, “Ni Embak, sahabat setia ku,, yang pernah aku cerita kan itu,,,” dia memperkenal kan aku kepada 2 Perepuan tadi, aku pum mengulur kan tanggan ku untuk bersalaman, Sabil menyebut nama “Dedek embak,,,” mereka pun menyebut nama nya 1/1, lalu kami terus masuk dan, sambil menyucap kan, “Selamat siang”,,, karena Keluarga Jimy Nonmuslim, “Selamat Siang juga Sayang,,,,” suara Mami Jimy, yang lagi duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah, Ibu-ibu gitu, “Mi… Ni dia orang nya,, yang Jimy certain ke Mmi Ppi tu, Nama dia Dedek Mi,,, Dedek Bulek Aceh,,” dia memperkenal kan aku ke Mmi nya, “Oooohh…. Bagus,, Anak Mma berteman degan Artis cilik yang Super ganteng, Artis cilik Idola Mami..” Mami nya memuji ku, sambil menjabat tanggan ku dan mencium ku, “Dedek,,, Makasih Tante,, atas pujian nya,,,” Jawan ku degan merasa malu,, “Silakan Duduk Dek,,” Mami nya Jimy mempersilahkan duduk ku di samping nya, “Dek,, Aku masuk dulu ya,, Kamu berbincang-bincang aja sama Mmi ku dulu ya,,” kata Jimy, sambil menuju tangga kekamar nya, karena kamar dia ada di lantai 2 rumah nya, Tak lama kemudian Jimy pun sudah sampai lagi ke bawah menuju keruang tempat aku duduk dan Mami nya, “Gimana Dek,,, bener kana pa yang Aku bilanggin ke kamu, kalau Mami ku tu salah satu nya Fans nya kamu loh,,,” kata Jimy kepada ku sambil duduk di dekat ku, Aku juma tersenyum saja mendegar dia memuji ku, “Dek,,, Jimy,,, Sudah waktu nya makan siang ni,,,, Yookk kita makan dulu,, nanti lanjutin main nya,,,” Ajakan Mami Jimy sambil menarik Tanggan ku menuju Ruang makan, Sesampai di depan Meja Makan, ada dua orang Wanita bediri di dekat Meja Makan tersebut, sesampai kami di sana mereka lansung menarikan Kursi, dan mempersilakan kami, waktu itu juma kami bertiga yang ada di meja makan itu, karena Papi nya Jimy lagi di perjalan Pulang ke Indonesia dari Jepang, Aku juga sempat bertnya pada Mami nya kemana Papi nya Jimy, tadi waktu di ruang tamu, mami nya juga sudah mejelas kan nya semua, “ Tan,,, Maaf ya,, Dedek lagi engak selera makan ni,,,” kata ku pada Mami nya dan Jimy, Karena aku merasa Takut makan, makanan mereka, karena mereka bukan Muslim, “Emang kenap Dek,,?” Mami dan Jimy hampir bersamaan , suara mereka menanyakan kepada ku, “Engak ja Tante,,, Jimy,,,, Dedek emang lagi engak selera makan,, lagian juga masih kenyang kok,,, jajan di sekolah tandi,,,” Jawab ku degan membuat alasan,, Seorang Perempuan pelayan di meja makan kami membisikan sesuatu pada Mami nya Jimy, Dan aku melihat nya degan heran dan penarasan,, di dalam hati ku bertanya,”Apa yang di bisikan sama Perempuan itu sama Tante,”” Mami Jimy samenganguk-anggukan kepala nya, “Dek,,, Kamu Muslim ya,, Sayang,,,?” Tanya Mami Jimy pada ku degan suara manja, “Iya Tante,,,” jawab ku degan lebut “Oke,,, Tante Ngerti kok Nak,,, ya sudah Tunggu ja sebentar ya Sayang,,,” Mami Jimy nyuruh ku menuggu sebentar, Meraka berdua pun berhenti makan dan menunggu makanan untuk ku, Tak lama kemudian seorang wanita Berbusana Muslim membawa Makanan untuk ku, degan serba baru, piring, sendok, gelas, bahkan alas dan sapu tanggan nya, lalu wanita itu menyajikan makanan di depan ku, Sabil berkata “ Nak,, Al-hamdulillah,, makanan ini Halal Nak,,, dan juga semua ini peralatan ini Suci Nak,,, sambil menuangkan Air Putih ke gelas ku dari Botol air mineral yang sering kita jumpai di pasaran itu. Setelah kami selesai makan, Mami nya dan juga Jimy minta maaf pada ku, aku pun merasa begitu malu pada mereka, karena sudah membuat mereka repot, dan tersinggung atas sikap ku. Siang itu cuaca lumanyan panas dan terasa ngerah, Jimy pun mengajak ku untuk berenang, sedangkan kolam renang nya tepat nya di samping luar ruang santai rumah nya, yang berada di lantai 2, bersebelahan degan kamar nya. karena itu ruang, ruang Pribadi dia, jadi orang tidak bias masuk sembaranggan tampa Izin dari Jimy sendiri, bahkan Mami dan Papi sendiri, kalau ada Jimy lagi Renang. “Jim,,, aku tidak bawa pakaian Renang ni gimana,,, kamu punya boleh aku pinjam,,,?” kata ku pada nya sambil memintak pijam pakain renang nya, Dia tetawa sambil berkata, “untuk apa pakaian Renang Dek,, Kan juma kita berdua,, di sini,,” “Aaaaahh,,,, Maksud kamu kita terlanjang madi gitu,,, tu entar Embak-Embak tu sama Mami kamu melihat kita gimana,,,?” Tanya ku pada nya sambil merasa malu mendegar jawaban nya itu, “Dek engak da orang yang bakal masuk kisini,, apa lagi melihat kita mandi telanjang bulat Dek,” jelas nya pada ku sambil mendekati ku, “maksud kamu Jim,,,?” Tanya ku degan heran, Dia tampa basa basi lagi membuka seluruh pakain nya, dia sudah terlanjang bulat berdiri di depan ku, sambil merik tanggan ku menuju kekolam, sesampai di samping kolam dia lasung mejerburkan diri, sedang aku berdiri dan melihat dia mandi degan badan bulat, sesudah beberapa menit dia di dalam kolam dia mendekati ku, yang berdiri kebingungan melihat gaya dia mandi tampa ada sedikit penutup tubuh nya, “Dek ayook,,, kenapa siieehh,, kamu bengong gitu,, emang engak ada seorang pun yang bisa kemari kok, ini Kolam Pribadi aku loohh Dek,, coba kamu lihat ukuran nya aja lebih kecil di bading kan degan kolam yang di bawah kan,,”” kata nya pada ku sambil naik ke tepi kolam, “Tapi Jim,, Dedek malu aja kalau sewaktu-waktu nanti ada orang yang kemari, melihat kita telanjang kan engak baik Jim,,” jelas ku pada nya lagi, Tampa banyak bicara lagi dia lasung mendorong ku ke kolam degan pakain ku yang rapi itu, “Nah,, sekarang,, gimana,,,”” kata nya sambil tertawa,, “Aaaahh,, kamu ni Jimy,, Kan basah baju ku ni, aku juma 1 loh bawa baju ganti, ini sama yang did lam tas tu,,” kata ku pada nya degan nanda kesel kepada nya, Lalu dia mengulurkan tanggan nya pada ku untuk membantu ku naik ketepi kolam, sesampai aku di tepi kolam dia membuka baju kaos ku, dan membuka celana ku, saat dia merik turun celana ku mata nya terus di Kontol ku berbalut CD Putih ku yang sudah basah, Tampa segan dia lasung Mencium Kontol ku degan Bibir nya, dan dia lasung menarik CD ku juga, “ Heeeyy,,, Jim,, jagan,,,!” kata ku pada nya sambil menaikan CD ku kembali, “Kenapa siieh Dek,, kok ketakutan baged kamu,, kan sudah ku bilang engak ada orang yang kemari,,”” kata nya sambil terus merik CD ku kebawah, Hingga kekaki ku, Aku pun megangkat kaki ku untuk menyikirkan celana ku, hingga kami berdua terlanjang bulat di tepi kolam renang itu, Kebetulan kami dekat Kursi yang ada di tepi kolam, aku pun Duduk dan dia juga berbaring di kursi sebelah ku, posisi terlentang, sedangkan Kontol nya sudah tengan mejulur keatas, aku tidak memperdulikan nya, karena posisi aku duduk membelakangi nya, aku pun jongkok untuk mengabil baju ku yang sudah basah ku naikan ke atas meja, eeeehhhhh,,, tiba-tiba dia sudah berda di kursi ku, hingga ku duduki paha nya, “Aaaaaauuhhh,,,, teriak nya kesakitan karena kududuki, “Loh kok,, kamu di sini, bukan kah kamu di kursi sebalah tadi tadi,,?” Tanya degan penasaran, apa aku salah duduk atau dia yang pindak kekursi aku,, Akau pun coba untuk pindah kekursi sebalah nya, eeeehhh,, malah dia menarik tanggan ku lagi, “Dek,, disini kita bebas Dek,,” kata nya pada ku sambil membangkit kan badan nya memluk tubuh ku,
Langganan:
Postingan (Atom)